Faktor risiko
adalah karakteristik, tanda atau kumpulan gejala pada penyakit yang diderita
induvidu yang mana secara statistic berhubungan dengan peningkatan
kejadian kasus baru berikutnya (beberapa induvidu lain pada suatu kelompok
masyarakat), seperti yang dijelaskan oleh oleh Simbong SW dalam
epidemiologi penyakit tidak menular.
Jenis Faktor
Risiko :
1.
Menurut
dapat tidaknya faktor risiko itu di ubah :
·
Unchangeable
risk factors ; faktor risiko yang tidak dapat berubah, ms; faktor umur
atau genetic. Factor resiko yang tidak dapat dirubah misalnya umur dan genetic
·
Changeable
risk factors ; faktor risiko yang dapat berubah, ms ; kebiasaan merokok
atau latihan olah raga. Factor resiko yang dapat di rubah misalnya kebiasaan
merokok atau latihan olah raga.
2.
Menurut
kestabilan peranan faktor risiko :
·
Suspected
risk factors ; faktor risiko yang dicurigai, yakni faktor – faktor yang
belum mendapat dukungan sepenuhnya dari hasil-hasil penelitian sebagai
faktor risiko, ms ; rokok sebagai faktor risiko
kanker leher rahim.
·
Established
risk factors ; faktor yang telah ditegakkan, yakni faktor risiko yang
sudah mantap mendapat dukungan ilmiah penelitian dalam peranannya sebagai
faktor yang berperanan dalam kejadian suatu penyakit.
Misalnya, rokok sebagai faktor risiko terjadinya kanker paru.
Syarat faktor
resiko
No
|
Kriteria
|
Keterangan
|
1.
|
Kekuatan hubungan
|
Adanya risiko relatif yang tinggi
|
2.
|
Temporal
|
Kausa mendahului akibat
|
3.
|
Dosis respon
|
Makin besar
paparan , makin besar kejadian
penyakit
|
4.
|
Reversibilitas
|
Penurunan
paparan diikuti penurunan kejadian
penyakit
|
5.
|
Konsisten
|
Penyakit yang
sama akan berulang pada tempat,
waktu
dan penelitian yang lain
|
6.
|
Layak biologis
|
Sesuai
dengan konsep biologis
|
7.
|
Spesifitas
|
Satu
penyebab menyebabkan satu akibat
|
8.
|
Analogi
|
Ada kesamaan
untuk penyebab dan akibat yang
serupa
|
Kegunaan
Identifikasi Faktor Risiko :
Perluya faktor
risiko diketahui dalam terjadinya penyakit dapat berguna dalam hal – hal
berikut :
a.
Prediksi : untuk meramalkan kejadian penyakit.
b.
Penyebab : kejelasan / beratnya faktor risiko
dapat mengangkatnya menjadi penyebab, setelah menghapuskan pengaruh dari faktor
pengganggu(confounding factor)
c.
Diagnosis : membantu proses diagnosis
d.
Prevensi : jika satu faktor risiko juga sebagai
penyebab, penghilangan dapat digunakan untuk
pencegahan penyakit meskipun mekanisme penyakit sudah diketahui atau
tidak.
Kapan suatu factor
resiko dapat ditegakkan sebagai factor resiko? Dalam epidemiologi dapat
atau biasa dilakukan dengan memakai konsep kausalitas sebab musebab (hubungan
kausa), menurut para ahli kausalitas ada 8 kriteria (Hill 1965)
yaitu
·
Kekuatan yang
dapat dilihat dari adanya resiko relative yang tinggi
·
Temporal atau
menurut urutan waktu, selalunya sebab-musebab mendahului akibat.
·
Respon
terhadap dosis paparan yang dapat menyebabkan penyakit
·
Reversibilitas dimana
paparan yang menurun akan diikuti penurunan kejadian penyakit
·
Konsistensi yang
diartikan kejadian yang sama akan berulang pada waktu, tempat dan penelitian
yang lain
·
Biologis atau
yang berhubungan dengan fisiologis tubuh
·
Spesifitas yang
dilihat dari satu penyebab menyebabkan satu akibat
·
Analogi yang
diartikan adanya kesamaan untuk penyebab dan akibat yang serupa.
Faktor risiko dan
penyakitnya :
Faktor
risiko
|
Risiko
penyakit
|
Depresi
Riwaat
keluarga bunuh diri
|
Bunuh
diri (suicide)
|
Panjang
perjalanan tinggi
Tidak
pakai seat belt
Kebiasaan
minum alkohol
Minum
obat yang mempengaruhi pengemudi
|
Kecelakaan lalu
lintas
|
Minum
alkohol
Riwayat
infeksi bacteri pnemonia
Terdapat
emphysema / brokhitis
Kebiasaan
merokok
|
Pneumonia
|
Mempunyai
catatan kriminal
Membawa senjata
|
Homocide
(pembunuhan)
|
Kebiasaan
minum alkohol
|
Sirosis
hati
|
Perokok
|
Kanker
paru
|
Perokok
Kolesterol
Tekanan
darah
naik
Diabetes
Riwayat
keluaga DM
|
Penyakit pembuluh
darah otak dan arteri
|
Perokok
Kolesterol
Tekanan
darah tinggi
Diaetes
Riwayat
keluarga diabetes
Berat
badan / gemuk
Kurang
gerak badan
Riwayat
keluarga jantung iskemik
|
Penyakit arterosklerosis jantung
|
Polip
rectum
Perdarahan
rectum
Ulceratif
colitis
Tidak
cek prostosigmoidoskopi
|
Kanker
usus dan rectum
|
Tidak
pap smear
Intercourse
usia muda
Status
sosial – ekonomi rendah
Etik
Jewish
|
Kanker
seviks
|
Ada
gejala dan keluhan, dan riwayat diobati rheumatic heart disease
|
Penyakit
jantung reumatik kronik
|
Perdarahan
tidak normal vagina
|
Kanker
uterus
|
Riwayat
keluarga kanker atau penyakit payudara
Lambat
hamil atau nullipara
Usia haid awal
Lambat
menopause
Fibocystic
breast disease
Radiasi
Kegemukan
Sosial
– ekonomi tinggi
|
Kanker payudara
|
0 komentar:
Posting Komentar